MAKALAH KESEHATAN MASYARAKAT
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji
syukur kehadirat ALLAH SWT, dan senantiasa mengharapkan rahmat, taufik serta
hidayah-Nya. Tak lupa Shalawat dan salam bagi junjungan Nabi Besar kita yaitu
Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah penulis masih diberi kesehatan dan umur sampai
saat ini sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “AIDS / HIV /
TBC”
Dalam penyusunan
makalah ini penulis sadar bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan mungkin
jauh dari sempurna seperti dalam pepatah “Tak Ada Gading Yang Tak Retak”
begitupun dengan makalah ini oleh karena itu kritik dan saran dari para
pembaca, sangat penulis harapkan untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
Demikian lah saya buat
makalah ini untuk pegangan buat kita semua, Semoga Makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
………………………………………………………………………………………………………….. 1
B.
Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………………………… 2
C.
Tujuan……………………………………………………………………………………………………………………….. 2
D.
Manfaat ……………………………………………………………………………………………………………………. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah HIV/AIDS……………………………………………………………………………………………………. 3
B.
Pengertian Virus HIV………………………………………………………………………………………………. 3
C.
Gejala
Virus HIV/AIDS…………………………………………………………………………………………….. 4
D.
Cara Penularan Virus HIV/AIDS………………………………………………………………………………. 5
E.
Penanggulangan /Pencegahan Virus HIV/AIDS………………………………………………………. 6
F.
Pengertian
Tuberkulosis (TBC)……………………………………………………………………………….. 6
G.
Penyebab
TBC………………………………………………………………………………………………………… 7
H.
Cara
Penularan TBC……………………………………………………………………………………………….. 8
I.
Gejala
penyakit TBC……………………………………………………………………………………………….. 8
J.
Cara
Pencegahan TBC/……………………………………………………………………………………………. 9
K.
Pengobatan
TBC……………………………………………………………………………………………………… 10
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………. 11
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Tubuh manusia tidak mungkin
terhindar dari lingkungan yang mengandung mikroba pathogen disekelilingnya.
Mikroba tersebut dapat menimbulkan penyakit infeksi pada manusia. Mikroba
patogen yang ada bersifat poligenik dan kompleks. Oleh karena itu respon imun
tubuh manusia terhadap berbagai macam mikroba patogen juga berbeda. Umumnya
gambaran biologic spesifik mikroba menentukan mekanisme imun mana yang berperan
untuk proteksi. Begitu juga respon imun terhadap bakteri khususnya bakteri
ekstraseluler atau bakteri intraseluler mempunyai karakteriskik tertentu pula.
Seperti yang diketahui , AIDS adalah suatu penyakit yang
belum ada obatnya dan belum ada vaksin yang bisa mencegah serangan virus HIV,
sehingga penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya bagi
kehidupan manusia baik sekarang maupun waktu yang datang. Selain itu AIDS juga
dapat menimbulkan penderitaan, baik dari segi fisik maupun dari segi mental.
Mungkin kita sering mendapat informasi melalui media cetak, elektronik, ataupun
seminar-seminar, tentang betapa menderitanya seseorang yang mengidap penyakit
AIDS. Dari segi fisik, penderitaan itu mungkin, tidak terlihat secara langsung
karena gejalanya baru dapat kita lihat setelah beberapa bulan. Tapi dari segi
mental, orang yang mengetahui dirinya mengidap penyakit AIDS akan merasakan
penderitaan batin yang berkepanjangan. Semua itu menunjukkan bahwa masalah AIDS
adalah suatu masalah besar dari kehidupan kita semua. Dengan
pertimbangan-pertimbangan dan alasan itulah kami sebagai pelajar, sebagai
bagian dari anggota masyarakat dan sebagai generasi penerus bangsa, merasa
perlu memperhatikan hal tersebut.
1
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah
dari makalah ini adalah:
1. Apakah HIV/AIDS itu?
2. Bagaimana penyebaran dan tanda-tanda terserang
HIV/AIDS tersebut?
3. Bagaimana cara pencegahan dan
penanggulangan HIV/AIDS tersebut?
4. Apa pengertian dari TBC?
5. Bagaimana penyebab penyakit TBC?
6. Bagaimana cara Penularan TBC?
7. Apa gejala-gejala seseorang menderita TBC?
8. Bagaimana cara penanggulangan/pencegahan
TBC?
9. Bagaimana cara pengobatan kepada penderita
TBC?
C.
Tujuan
Adapun tujuan penulis
mengangkat masalah AIDS dalam Makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui HIV/AIDS tersebut.
2. Agar mengerti tentang penyebaran dan
tanda-tanda terserang HIV/AIDS.
3. Supaya memahami cara pencegahan dan
penanggulangan HIV/AIDS tersebut.
4. Memberi saran agar tidak terkena HIV/AIDS
5. Untuk mengetahui pengertian dari TBC.
6. Untuk mengetahui penyebab penyakit TBC.
7. Untuk mengetahui cara Penularan TBC.
8. Untuk mengetahui gejala-gejala TBC.
9. Untuk mengetahui cara
penanggulangan/pencegahan TBC.
10. Untuk mengetahui cara pengobatan kepada
penderita TBC.
D.
Manfaat
Adapun manfaat
yang ingin saya sampaikan adalah untuk
memberikan informasi kepada para pembaca , utamanya bagi sesama pelajar dan
generasi muda tentang AIDS, sehingga dengan demikian kita semua berusaha untuk
menghindarkan diri dari segala sesuatu yang bisa saja menyebabkan penyakit
2
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Sejarah HIV/AIDS
Virus HIV dikenal
secara terpisah oleh para peneliti di Institut Pasteur Perancis pada tahun 1983
dan NIH yaitu sebuah institut kesehatan nasional di Amerika Serikat pada tahun
1984. Meskipun tim dari Institute Pasteur Perancis yang dipimpin oleh Dr. Luc
Montagnie, yang pertama kali mengumumkan penemuan ini di awal tahun 1983 namun
penghargaan untuk penemuan virus ini tetap diberikan kepada para peneliti baik
yang berasal dari Perancis maupun Amerika. Peneliti Perancis memberi nama virus
ini LAV atau lymphadenopathy associated virus. Tim dari Amerika yang dipimpin
Dr. Robert Gallo menyebut virus ini HTLV-3 atau human T-cell lymphotropic virus
type-3. Kemudian Komite Internasional untuk Taksonomi Virus memutuskan untuk
menetapkan nama human immunodeficiency virus (HIV) sebagai nama yang dikenal
sampai sekarang makapara peneliti tersebut juga sepakat untuk menggunakan
istilah HIV. Sesuai dengan namanya, virus ini “memakan” imunitas tubuh.
Penyakit AIDS telah
menjadi masalah internasional karena dalam waktu singkat terjadi peningkatan
jumlah penderita dan melanda semakin banyak negara. Dikatakan pula bahwa
epidemic yang terjadi tidak saja mengenal penyakit (AIDS), virus (HIV) tetapi
juga reaksi/dampak negative berbagai bidang seperti kesehatan, social, ekonomi,
politik, kebudayaan dan demografi. Hal ini merupakan tantangan yang harus
diharapi baik oleh negara maju maupun negara berkembang.
B. Pengertian
Virus HIV
HIV (Human
Immunodeficiency Virus) adalah virus yang dapat menyebabkan AIDS. HIV termasuk
keluarga virus retro yaitu virus yang memasukan materi genetiknya ke dalam sel
tuan rumah ketika melakukan cara infeksi dengan cara yang berbeda (retro),
yaitu dari RNA menjadi DNA, yang kemudian menyatu dalam DNA sel tuan rumah,
membentuk pro virus dan kemudian melakukan replikasi.
Virus HIV ini dapat menyebabkan AIDS dengan
cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak
sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari
gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun.
Virus HIV menyerang sel
CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembang biak Virus HIV baru kemudian
merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel darah putih sangat diperlukan
untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika diserang
penyakit maka tubuh kita tidak memiliki pelindung. Dampaknya adalah kita dapat
meninggal dunia akibat terkena pilek biasa.
3
C. Penyakit
AIDS
AIDS (Acquired Immune
Deficiency Syndrome) merupakan dampak atau efek dari perkembang biakan virus
HIV dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan
sindrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh
melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena
sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh Virus HIV.
Ketika kita terkena
Virus HIV kita tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu
yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan. Saat
ini tidak ada obat, serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari
Virus HIV penyebab penyakit AIDS.
D. Bahaya
AIDS
Orang yang telah mengidap virus
AIDS akan menjadi pembawa dan penular AIDS selama hidupnya, walaupun tidak
merasa sakit dan tampak sehat. AIDS juga dikatakan penyakit yang berbahaya
karena sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang bisa mencegah virus
AIDS. Selain itu orang terinfeksi virus AIDS akan merasakan tekanan mental dan
penderitaan batin karena sebagian besar orang di sekitarnya akan mengucilkan
atau menjauhinya. Dan penderitaan itu akan bertambah lagi akibat tingginya
biaya pengobatan. Bahaya AIDS yang lain adalah menurunnya sistim kekebalan
tubuh. Sehingga serangan penyakit yang biasanya tidak berbahaya pun akan
menyebabkan sakit atau bahkan meninggal.
Secara etiologi, HIV, yang dahulu
disebut virus limfotrofik sel-T manusia tipe III (HTLV-III) atau virus
limfadenopati (LAV), adalah suatu retrovirus manusia sitopatik dari famili lentivirus.
Retrovirus mengubah asam ribonukleatnya (RNA) menjadi asam deoksiribonukleat
(DNA) setelah masuk ke dalam sel pejamu. HIV-1 dan HIV-2 adalah lentivirus
sitopatik, dengan HIV-1 menjadi penyebab utama AIDS di seluruh dunia.
E. Gejala
Virus HIV/AIDS
Geajala penyakit HIV/AIDS tidak
selalu muncul ketika terinfeksi AIDS, beberapa orang menderita sakit mirip flu
dalam waktu beberapa hari hingga beberapa minggu setelah terpapar virus. Mereka
mengeluh deman sakit kepala, kelelahan dan kelenjar getah bening membesar di
leher. Gejala HIV AIDS bias jadi salah satu/lebih dari ini semua biasanya
hilang dalam beberapa minggu .
Perkembangan penyakit sangat bervariasi setiap orangnya. Kondisi ini dapat
berlangsung dari beberapa bulan sampai lebih dari 10 tahun. Selama periode ini
,virus terus berkembang secara aktif
menginfeksi dan memebunuh sel-sel kekebalan tubuh .
4
Sistem kekebalan memungkinkan kita untuk
melawan bakteri, virus, dan peyebab infeksi lainnya. Virus HIV menghancurkan sel-sel yang
berfungsi sebagai “pejuang” infeksi primer, yang disebut sebagai CD4 + atau sel
T4. Setelah system kekebalan melemah
gejala HIV/AIDS akan muncul. Gejala AIDS adalah tahap yang paling maju
dalam infeksi HIV. Definisi AIDS termasuk semua orang yang terinfeksi HIV yang memeiliki
kurang 200 CD4 + sel per mikroliter darah. Adapun tanda-tanda klinis penderita
AIDS :
1. Berat badan menurun lebih dari 10 % dalam 1
bulan
2. Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1
bulan
3. Demam berkepanjangan lebih dari1 bulan
4. Penurunan kesadaran dan gangguan-gangguan
neurologis
5. Dimensia/HIV ensefalopati
F. Cara
Penularan Virus HIV/AIDS
Virus HIV terdapat dalam darah,
sehingga dapat disimpulkan bahwa semua yang berupa cara tubuh yang bersal dari
tubuh penderita HIV dapat dipastikan infeksius dan sangat berpotensial untuk
menularkan virus ini pada orang lain, termasuk ketika seseorang penderita HIV
positif melakukan hubungan seksual dengan pasangannya. Dan bukan tidak mungkin
jika pasangan seksual itu juga terjangkit penyakit HIV/AIDS apalagi tidak
menggunakan kondom. Baik penderita pria maupun wanita sangat beresiko
menularkan virus HIV ini ketika pasangan melakukan hubungan badan, yakni melalu
cairan sperma(laki-laki) dan melalu darah menstruasi pada vagina(perempuan). Selain
itu HIV juga ditularkan melalui jarum suntik yang digunakan bersamaan dengan
penderita HIV dengan yang bukan
penderita(kemungkinan besar akan terinfeksi). Dan juga virus HIV bias
ditularkan oleh seorang ibu yang positif menderita HIV/AIDS ketika ia hamil dan
memberi ASI untuk anakanya.
5
G. Penanggulangan
/Pencegahan Virus HIV/AIDS
Beberapa hal yang bisa dilakukan
agar semakin sedikit orang yang terkena , yaitu dengan:
Ø
Menghindari
Free Sex sebisa mungkin
Ø
Usahakan
hanya melakukan hunungan seksual dengan 1 pasangan
Ø
Memberikan
vaksinanasi jika ibu hamil positif HIV
agar bayi kemungkinan kecil terkena HIV
Ø
Tidak
mendonorkan darah jika sudah terkena HIV
Ø
Menggunakan
kondom
Adapun usaha lain yang dapat dilakukan
yaitu : memberikan penyuluhan/informasi kepada seluruh masyarakat
tentangHIV/AIDS , melalui penyebaran brosur, poster-poster yang berhubungan
dengan HIV/AIDS , dan melalui iklan di media massa baik itu media cetak/ media
elektronik.
H.
Pengertian Tuberkulosis (TBC)
Tuberkulosis (TBC
atau TB) merupakan suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat
sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering
menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia.
Penyakit TBC
dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin, atau kaya)
dan dimana saja. Setiap tahunnya, Indonesia bertambah dengan seperempat juta
kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan
oleh TBC. Bahkan, Indonesia adalah negara ketiga terbesar dengan masalah TBC di
dunia. Survei prevalensi TBC yang dilakukan di enam propinsi pada tahun
1983-1993 menunjukkan bahwa prevalensi TBC di Indonesia berkisar antara 0,2 –
0,65%. Sedangkan menurut laporan Penanggulangan TBC Global yang dikeluarkan
oleh WHO pada tahun 2004, angka insidensi TBC pada tahun 2002 mencapai 555.000
kasus (256 kasus/100.000 penduduk), dan 46% diantaranya diperkirakan merupakan
kasus baru.
6
I.
Penyebab TBC
Penyakit
Tuberkulosis Paru (TB Paru) disebabkan oleh kuman TBC (Mycobacterium
tuberculosis) yang sebagian kuman TBC menyerang paru, tetapi dapat juga
mengenai organ tubuh lain. Kuman ini berbentuk batang, mempunyai sifat khusus
yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan. Oleh karena itu disebut pula sebagai
Basil Tahan Asam (BTA). Kuman TBC cepat mati dengan sinar matahari langsung,
tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di tempat yang gelap dan lembab. Dalam
jaringan tubuh kuman ini dapat dormant, tertidur lama selama beberapa tahun.
Ø
Infeksi Primer
Infeksi primer terjadi saat
seseorang terpapar pertama kali dengan kuman TBC. Percikan dahak yang terhirup
sangat kecil ukurannya, sehingga dapat melewati sistem pertahanan
mukosilierbronkus, dan terus berjalan sehingga sampai di alveolus dan menetap
disana. Infeksi dimulai saat kuman TBC berhasil berkembang biak dengan cara
membelah diri di paru, yang mengakibatkan peradangan di dalam paru. Saluran
limfe akan membawa kuman TBC ke kelenjar limfe disekitar hilus paru dan ini
disebut sebagai kompleks primer. Waktu antara terjadinya infeksi sampai
pembentukan kompleks primer adalah sekitar 4-6 minggu. Adanya infeksi dapat
dibuktikan dengan terjadinya perubahan reaksi tuberkulin dari negatif menjadi positif.
Kelanjutan setelah infeksi primer tergantung dari banyaknya kuman yang masuk
dan besarnya respon daya tahan tubuh (imunitasseluler). Pada umumnya reaksi
daya tahan tubuh tersebut dapat menghentikan perkembangan kuman TBC. Meskipun
demikian ada beberapa kuman akan menetap sebagai kuman persister atau dormant
(tidur). Kadang-kadang daya tubuh tidak mampu menghentikan perkembangan kuman,
akibatnya dalam beberapa bulan, yang bersangkutan akan menjadi penderita TBC.
Ø
Tuberkulosis Pasca Primer
Tuberkulosis
pasca primer biasanya terjadi setelah beberapa bulan atau tahun sesudah infeksi
primer, misalnya karena daya tahan tubuh menurun akibat terinfeksi HIV atau
status gizi buruk. Ciri khas dari tuberkulosis pasca primer adalah kerusakan
paru yang luas dengan terjadinya kavitas atau efusi pleura.
7
J.
Cara
Penularan TBC
Penyakit TBC biasanya menular
melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang
dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya
berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul
di dalam paru-paru akan berkembangbiak menjadi banyak (terutama pada orang
dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah
atau kelenjar getah bening.
Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat
menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal,
saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun
demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru. Saat
Mikobakterium tuberkulosa berhasil menginfeksi paru-paru, maka dengan segera
akan tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular (bulat). Biasanya melalui
serangkaian reaksi imunologis bakteri TBC ini akan berusaha dihambat melalui
pembentukan dinding di sekeliling bakteri itu oleh sel-sel paru.
Mekanisme pembentukan dinding itu
membuat jaringan di sekitarnya menjadi jaringan parut dan bakteri TBC akan
menjadi dormant (istirahat). Bentuk-bentuk dormant inilah yang sebenarnya
terlihat sebagai tuberkel pada pemeriksaan fotorontgen.
K.
Gejala penyakit TBC
Gejala penyakit TBC dapat dibagi
menjadi 2, yaitu gejala umum dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ
yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus
baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik.
1. Gejala Sistemik/Utama
Demam tidak terlalu tinggi
yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai
keringat malam.
a. Kadang-kadang serangan demam seperti
influenza dan bersifat hilang timbul.
b. Penurunan nafsu makan dan berat badan.
c. Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu
(dapat disertai dengan darah).
d. Perasaan tidak enak (malaise), lemah.
8
2. Gejala
Khusus
a. Tergantung
dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus
(saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang
membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang
disertai sesak.
b. Kalau ada
cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan
sakit dada.
c. Bila mengenai
tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat
dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit diatasnya, pada muara ini
akan keluar cairan nanah.
d. Pada anak–anak
dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis
(radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang –
kejang.
2.10. Cara Pencegahan TBC
Cara-cara
pencegahan TBC sebagai berikut;
a) Saat batuk
seharusnya menutupi mulutnya, dan apabila batuk lebih dari 3 minggu, merasa
sakit di dada dan kesukaran bernafas segera dibawa kepuskesmas atau ke rumah
sakit.
b) Saat batuk
memalingkan muka agar tidak mengenai orang lain.
c) Membuang
ludah di tempat yang tertutup, dan apabila ludahnya bercampur darah segera
dibawa kepuskesmas atau ke rumah sakit.
d) Mencuci
peralatan makan dan minum sampai bersih setelah digunakan oleh penderita.
e) Bayi yang
baru lahir dan anak-anak kecil harus diimunisasi dengan vaksin BCG. Karena
vaksin tersebut akan memberikan perlindungan yang amat bagus.
2.11. Pengobatan TBC
1. Jenis Obat
·
Isoniasid
·
Rifampicin
·
Pirasinamid
·
Streptomicin
9
2. Prinsip
Obat
Obat TB diberikan
dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis, dalam jumlah cukup dan dosis tepat
selama 6-8 bulan,supaya semua kuman dapat dibunuh. Dosis tahap intensif dan
dosis tahap lanjutan ditelan dalam dosis tunggal,sebaiknya pada saat perut
kosong. Apabila paduan obat yangdigunakan tidak adekuat, kuman TB akan
berkembangmenjadi kuman kebal. Pengobatan TB diberikan dalan 2 Tahap yaitu:
a) Tahap
intensif
Pada tahap
intensif penderita mendapat obat (minum obat) setiap hari selama 2 - 3 bulan.
b) Tahap
lanjutan
Pada tahap
lanjutan penderita mendapat obat (minum obat) tiga kali seminggu selama 4 – 5
bulan.
3. Efek Samping
Obat
Beberapa efek
samping yang mungkin muncul akibat mengkonsumsi obat TB bervariasi mulai dari
ringan hingga berat. Efek samping ringan dapat berupa berubahnya warna urine
menjadi kemerahan yang diakibatkan oleh rifampisin.
Efek samping
lainnya dapat berupa nyeri sendi, tidak ada nafsu makan, mual, kesemutan dan rasa
terbakar di hati, gatal dan kemerahan dikulit gangguan keseimbangan hingga
kekuningan (ikterus). Jika pasien merasakan hal-hal tersebut, pasien harus
segera berkonsultasi dengan dokter untuk memperoleh penanganan lebih lanjut,
fase lanjutan. Dalam beberapa kasus pengobatan bisa berlangsung hingga delapan
bulan.
10
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulannya adalah
bahwa kita harus waspada terhadap virus HIV/AIDS. Makalah di atas juga
menjelaskan pengertian, sejarah, cara penularan , gejala-gejal dan
pencegahannya. Adapun kesimpulan yang dapat penulis simpulkan mengenai makalah
ini adalah:
1.
HIV
(Human Immuno–Devesiensi) adalah virus yang hanya hidup dalam tubuh manusia,
yang dapat merusak daya kekebalan tubuh manusia. AIDS (Acguired Immuno–Deviensi
Syndromer) adalah kumpulan gejala menurunnya gejala kekebalan tubuh terhadap
serangan penyakit dari luar.
2.
Tanda
dan Gejala Penyakit AIDS seseorang yang terkena virus HIV pada awal permulaan
umumnya tidak memberikan tanda dan gejala yang khas, penderita hanya mengalami
demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh saat mendapat kontak
virus HIV tersebut.
3.
Hingga
saat ini penyakit AIDS tidak ada obatnya termasuk serum maupun vaksin yang
dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS yang ada
hanyalah pencegahannya saja.
Dengan demikian, bahwa penyakit
tuberculosis (TBC) itu disebabkan karena adanya bakteri Mikobakterium
tuberkulosa. Oleh karena itu untuk mencegah penularan penyakit ini sebaiknya
harus menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Tuberkulosis juga penyakit yang
harus benar-benar segera ditangani dengan cepat.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://deqwan1.blogspot.com/2013/10/contoh-makalah-tentang-hiv-aids.html
https://www.academia.edu/6373911/MAKALAH_IKM_HIV_AIDS
www.rijalhabibulloh.com/2014/08/makalah-hiv-aids.html
https://rahha.wordpress.com/2008/09/03/hiv-dan-aids/
Barbara, C.L. 1996. Perawatan Medikal Bedah (suatu
pendekatan proses keperawatan) Bandung
Doengoes, M. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC
Smeltzer and Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Komentar
Posting Komentar